tag:blogger.com,1999:blog-22958999581647916532024-03-04T20:25:30.575-08:00Abburukeng_AlwaysONgAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.comBlogger186125tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-70123898035496580462016-05-21T05:35:00.001-07:002016-05-21T05:35:15.641-07:00Titik Kulminasi<a href='http://biogreen.biz/muhs7582/titik-kulminasi.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_016.jpg' alt='Titik Kulminasi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Arti kata, Kulminasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; dan (2) titik tertinggi yang dicapai suatu benda langit dalam peredaran (semunya) mengelilingi bumi (seperti matahari mencapai titik kulminasi pukul 12.00). Pada saat titik kulminasi ini maka posisi matahari akan tepat berada di atas benda sehingga menghilangkan semua bayangan benda tersebut.</p>
<p>Bayang adalah wujud hitam yang tampak dibalik benda yang terkena sinar cahaya. Cahaya yang menerangi itu ibarat harapan, tujuan, cita-cita, atau mimpi untuk mencapai apa yang diinginkan. Tanpa cahaya sebuah benda tidak akan menghasilkan bayang. Harapan, tujuan, cita-cita, atau mimpi yang ingin diraih seseorang bergantung pada kesungguhan niat dan usaha. Ketika mimpi itu masih berupa “cahaya” atau baru diniatkan saja di kepala, maka ia akan merefleksikan bayang-bayang keberhasilan atau kegagalan. Bayang kegagalan akan “tertutup” keberhasilan jika niat yang kuat tersebut didukung oleh usaha dan kerja yang sungguh. Karena bayang-bayang kegagalan itu juga “sebenarnya” tidak akan pernah hilang. Tetapi kita sendiri yang “menutupi” dengan kerja keras.</p>
<p>Setiap langkah manusia di bawah cahaya matahari, atau diremangi sinar purnama, pastilah akan berbayang. Bayang-bayang ini selalu mengikuti setiap derap langkah yang dilalui. Begitupun keinginan, tujuan, dan usaha manusia selalu dibayangi <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/muhs7582/titik-kulminasi.htm'>Titik Kulminasi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-26311019103704256262016-05-19T15:35:00.001-07:002016-05-19T15:35:05.395-07:00Suara Sang Kertas<a href='http://smartprosumer.com/muhs7582/suara-sang-kertas.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/18.jpg' alt='Suara Sang Kertas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Aku putih, tapi aku juga bisa coklat, bisa juga kuning, hijau dan pink. Tapi mereka menyukai aku bebewarna putih. katanya, putih itu terlihat bersih dan terlihat mahal. padahal, semua warna itu indah. Semua warna mempunyai kecantikan masing-masing.</p>
<p>Kemarin, aku mendapat sebuah cerita yang lucu sekali. cerita itu benar-benar bagus menurutku. tentang perjalanan kisah cinta antara dua remaja, tapi kali ini diuraikan lewat kata-kata atau kalimat-kalimat yang sangat ringan dan penuh humor, sehingga menjadikan cerita itu termasuk dalam kategori romantika comedy.<br />
Di dalam cerita itu dikatakan bahwa ada sepasang kekasih akhirnya harus berpisah untuk waktu yang cukup lama karena sang lelaki mendapat kenyataan kalau dirinya mengidap penyakit CANCER. dia harus dibawa ke luar negri untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi disana.</p>
<p>Aku sempat berfikir, karena dia harus di bawa keluar negri? Apakah disana tidak ada anak bangsa yang berhasil lulusan fakultas kedokteran Dan menyandang gelar dokter? Aku sering mendengar banyak sekali orang-orang pergi k <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://smartprosumer.com/muhs7582/suara-sang-kertas.htm'>Suara Sang Kertas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-36453547451635944482016-05-08T07:09:00.001-07:002016-05-08T07:09:16.157-07:00Tangan Yang Diatas<a href='http://nomor1.net/muhs7582/tangan-yang-diatas.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/19.jpg' alt='Tangan Yang Diatas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Bulan ramadhan adalah bulan yang paling di tunggu orang muslim. Bagi Farid, ramadhan tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari dia harus hidup sendiri tanpa ibunya yang telah meninggal enam bulan yang lalu, dan sekarang dia harus hidup susah di Jakarta. Baginya tak ada pilihan lain selain merantau ke Jakarta. Di kampungnya tidak ada keluarga ibunya yang peduli padanya. Keluarga ayahnya, dia tidak tahu. Ayahnya saja tidak pernah dia lihat sejak lahir. Ibunya hanya mengatakan jika dia ingin mencari ayahnya ia harus ke Jakarta.</p>
<p>Hidup di Jakarta memang sangat sulit. Segala Pekerjaan telah Farid kerjakan. Mulai dari bekerja sebagai kuli angkut, pelayan warteg sampai jadi buruh bangunan telah dia lakukan, tapi itu masih tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.</p>
<p>Suasana pagi Jakarta yang ramai, penuh banyak mobil yang terjebak macet, yang di dalamnya terlihat orang-orang kaya berdasi ingin menuju ke kantornya, membuat Farid merenungi nasibnya.<br />
“Apakah aku bisa seperti mereka? kapan itu bisa terjadi? andai…”.<br />
Lamunan Farid terhenti oleh suara beberapa pengamen yang mengamen di salah satu mobil yang terjebak kemacetan. Suara mereka tidak bagus tetapi mereka tetap di beri uang. Hal inilah yang membuat Farid enggan menjadi pengamen. Baginya apa bedanya pengemis dengan pengamen. Pengamen memang menyanyi tetapi jika suara tidak terlalu bagus dan tidak menghibur orang yang terjebak kemacetan, nam <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.net/muhs7582/tangan-yang-diatas.htm'>Tangan Yang Diatas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-55097278132366026822016-05-06T00:48:00.001-07:002016-05-06T00:48:03.486-07:00Suara Bintang Terdengar Hingga ke Jepang<a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/suara-bintang-terdengar-hingga-ke-jepang.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/41.jpg' alt='Suara Bintang Terdengar Hingga ke Jepang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Perjalanan kisah hidupnya baru di mulai ketika merasakan apa yang dinamakan merantau, pengalaman yang mengenakan, menyedihkan bahkan yang berbuah penyesalan sudah dirasakan secara “kenyang” olehnya. Niat tulus untuk melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi di luar kotanya membuat hasrat untuk lebih sukses menggema dalam relung jiwanya, walaupun sebagian tetangganya berbisik dan terdengar oleh telinga panasnya.<br />
“anaku saja yang pintar melanjutkan kuliah disini kok, ngapain keluar kota segala, sudah tau di kota kita mempunyai universitas yang sudah terakreditasi” sahut tetangga berisik.</p>
<p>Memang, di kota asalnya sudah memiliki beberapa universitas dan semuanya sudah terakreditasi, tetapi hati kecil berkata, bukan hanya mencari intisari pendidikan semata dan title sarjana saja, dirinya ingin mencari pengalaman berharga dan ingin hidup mandiri, jauh dari orang tua dan sanak keluarga.</p>
<p>Bintang, kini aku melanjutkan kuliah di universitas matahari, ini adalah universitas yang akan ditempuhnya selama dia berkuliah. Aku sangat berterimakasih kepada tetangganya yang pernah mengatakan “ngapain keluar kota segala, sudah tau di kota kita mempunyai universitas yang sudah terakreditasi” karena hal itu menambah semangatnya untuk berprestasi, kini prinsip hidup baru yang dijalani Bintang ada <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/suara-bintang-terdengar-hingga-ke-jepang.htm'>Suara Bintang Terdengar Hingga ke Jepang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-48353321346046183032016-05-03T20:40:00.001-07:002016-05-03T20:40:49.918-07:00Sebuah Karma di 2017<a href='http://biogreen.biz/muhs7582/sebuah-karma-di-2017.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_021.jpg' alt='Sebuah Karma di 2017 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Kubuka mataku perlahan dan kupandangi sebuah jam yang tergantung di dinding. Melihatnya membuatku sadar, bahwa sudah waktunya aku harus memulai aktivitasku. Aku meregangkan otot tubuhku dan segera bangkit dari tempat tidur mungilku.<br />
Aku bergegas pergi ke sekolah tanpa mandi. Aneh bukan? Air sulit didapat. Lebih baik aku menggunakannya untuk minum. Aku melangkah pergi sambil memakan roti yang rencananya akan kumakan di perjalanan ke sekolah.</p>
<p>Fia, begitulah mereka memanggilku. Namaku sebenarnya adala Refia Marsha. Umurku baru saja 17 tahun lusa kemarin. Dan kau tahu aku harus pergi ke sekolah seperti anak lainnya. Namun menurutku aku tak sama seperti yang lainnya. Kau tahu? Ayah dan ibuku sudah meninggal beberapa tahun karena peristiwa “itu”. Entahlah, aku sesak bila harus menjelaskannya. Namun, tetap saja harus kujelaskan.</p>
<p>Sekarang merupakan tahun 2017. Tahun yang kuharapkan menjadi tahun yang manis. Karena aku yang telah beranjak dewasa. Aku selalu berharap sejak kecil, untuk mengadakan pesta ulang tahun bersama keluarga dan teman-temanku, seperti di film-fi <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/muhs7582/sebuah-karma-di-2017.htm'>Sebuah Karma di 2017 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-51938897333800908822016-04-22T16:17:00.001-07:002016-04-22T16:17:10.934-07:00Teknik Relaksasi: Genggam Jari untuk Keseimbangan Emosi<a href='http://nomor1.net/muhs7582/teknik-relaksasi-genggam-jari-untuk-keseimbangan-emosi.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/55.jpg' alt='Teknik Relaksasi: Genggam Jari untuk Keseimbangan Emosi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Kalau kita perhatikan, banyak bayi yang menjadi lebih tenang ketika mereka mengisap salah satu jari-jari tangannya yang mungil. Ada teori yang mengatakan bahwa mengisap jari memberikan kenikmatan oral pada bayi. Tetapi ada pendapat lain yang berhubungan dengan jalur energi di tubuh yang memengaruhi emosi kita. Menurut teori akupunktur, mengisap jari akan menimbulkan rasa nyaman dan damai. </p>
<p>Juga ada pijat refleksi yang fokusnya pada jari kaki dan tangan. Pada jari kaki dan tangan ketika dipijat kadang timbul rasa nyeri dan adanya perasaan seperti butiran-butiran pasir atau bahkan benjolan kecil sebesar kacang hijau. Keadaan seperti ini menunjukkan jalur energi setempat sedang mengalami penyumbatan yang disebabkan oleh masalah kesehatan maupun keadaan mental seseorang. </p>
<p>Ada sebuah teknik relaksasi yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun yang berhubungan dengan jari tangan serta aliran energi di dalam tubuh kita. Namanya teknik genggam jari atau finger hold. Teknik Genggam jari adalah cara yang sangat mudah un <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.net/muhs7582/teknik-relaksasi-genggam-jari-untuk-keseimbangan-emosi.htm'>Teknik Relaksasi: Genggam Jari untuk Keseimbangan Emosi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-5890543304707708632016-04-22T10:08:00.001-07:002016-04-22T10:08:44.107-07:00Wiro Sableng #151 : Sang Pembunuh<a href='http://nomor1.com/muhs7582/wiro-sableng-episode-151-sang-pembunuh.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/39.jpg' alt='Wiro Sableng #151 : Sang Pembunuh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : DADU SETAN<br><br>
SATU<br><br>
DI UFUK barat cahaya sang surya mulai memudar. Warnanya yang putih benderang perlahan-lahan berubah kuning kemerahan pertanda tak selang berapa lama lagi akan memasuki titik tenggelam. Cahaya kuning ini menyaput sebuah bukit batu di selatan Losari yang puncaknya berbentuk aneh yaitu merupakan dua buah dinding tinggi pipih dan saling terpisah hanya sejarak satu jari. Jika angin bertiup melewati celah maka akan terdengar suara seperti tiupan seruling. Penduduk desa sekitar kaki bukit menganggap bukit itu angker. Boleh dikatakan tak ada seorangpun yang berani menginjakkan kaki di sekitar kaki bukit dan mereka memberi nama bukit itu Bukit Batu Bersuling.<br><br>
Pada petang menjelang senja itu empat orang kelihatan berkelebat dari arah timur. Gerakan mereka luar biasa cepat dan nyaris tanpa suara. Pertanda mereka adalah orang-orang rimba persilatan berkepandaian tinggi. Di depan sekali Rayi Jantra, bertindak sebagai penunjuk jalan. Lelaki muda yang masih menjabat Kepala Pasukan Kadipaten Losari ini berkat pengobatan yang diberikan Purnama, dalam waktu dua hari mengalami kesembuhan dari cidera yang dialaminya.<br><br>
Di belakang Rayi Jantra berla <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.com/muhs7582/wiro-sableng-episode-151-sang-pembunuh.htm'>Wiro Sableng #151 : Sang Pembunuh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-44213183059409823862016-04-15T06:02:00.001-07:002016-04-15T06:02:41.971-07:00Safir Senduk: Sepuluh Kiat Sukses Penulis Best Seller<a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/safir-senduk-sepuluh-kiat-sukses-penulis-best-seller.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/53.jpg' alt='Safir Senduk: Sepuluh Kiat Sukses Penulis Best Seller Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p></p>
<p>
Dalam dunia perencanaan keuangan, nama Safir Senduk sangatlah dikenal. Barangkali, dialah orang pertama yang mempopulerkan istilah perencanaan keuangan. Bahkan mungkin, dia pula yang pertama kali berani mendeklarasikan diri sebagai seorang perencana keuangan profesional. Dan Safir memang cukup berhasil di lapangan jasa profesional yang terbilang masih merupakan barang baru bagi publik Tanah Air itu. </p>
<p>Namun, sukses pendiri Biro Perencanaan Keuangan Safir Senduk & Rekan ini (berdiri 1998), tidak sebatas pada bidang konsultasi keuangan. Lebih dari itu, Safir juga dikenal sebagai kolomnis di berbagai media massa dan penulis buku-buku perencanaan keuangan praktis. Bahkan dua buku terakhir yang dia tulis—<i>Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya?</i> dan <i>Buka Usaha Nggak Kaya, Percuma!</i>—disambut antusias oleh khalayak sehingga telah mengukuhkan dirinya sebagai seorang penulis buku best seller. Yang pertama terbit Desember 2005 dan hingga sekarang sudah laku sekitar 30.000 eksemplar. Sementara buku kedua yang terbit akhir Juni 2006 lalu kini sudah terjual hingga 13.000 eksemplar! Untuk buku-buku kategori nonfiksi, maka angka-angka penjualan sebesar ini jelas lumayan sekali.
<p>
Hingga sekarang, tak <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/safir-senduk-sepuluh-kiat-sukses-penulis-best-seller.htm'>Safir Senduk: Sepuluh Kiat Sukses Penulis Best Seller Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-20418713652032335302016-04-14T11:57:00.001-07:002016-04-14T11:57:21.861-07:00Perjuangan Ibu<a href='http://nomor1.org/muhs7582/perjuangan-ibu.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='Perjuangan Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p> Teman-temanku bilang aku bodoh. Guruku bilang aku anak yang tak bisa menerima pelajaran dengan cepat. Dan aku juga merasa begitu. Namun, hanya satu yang selalu memberiku semangat ketika aku hampir jatuh, ketika aku hampir putus asa. Ia adalah IBUku.</p>
<p> Bapak telah putus asa mendidikku. Sekarang dia tidak peduli bagaimana nasibku. Kami bukanlah orang yang tak mampu. Kami keluarga yang sangat sederhana, tidak kaya dan juga tidak miskin. Setiap malam ibu selalu menemaniku belajar. Walaupun terkadang dia tidak sabar mengajariku yang sulit menerima penjelasan darinya. Tapi ia tak pernah putus asa. Dia yang mencarikanku sekolah baru setiap aku tidak naik kelas. Aku memang anak yang bodoh. Kerena kebodohanku, aku tidak naik kelas berkali-kali dan aku juga pindah sekolah telah berkali-kali.</p>
<p> Kali ini, Ibu membawaku ke sebuah sekolah kecil di luar kota Surabaya. Aku diterima dengan baik di sana. Kulihat Ibuku berbincang-bincang dengan salah satu guru di sekolah ini. Ibu sangat gigih dan bersemangat untuk menyekolahkanku. Bagaimana bisa aku membalas jasa-jasanya.</p>
<p> “aku harus semangat! Aku harus sukses!” ucapku tegas namun dengan suara lirih. Ibu menghampiriku dengan langkah-langkah cepat. Aku tersenyum padanya dan dia juga tersenyum padaku.</p>
<p> “Dodi, ini sekolah barumu. Mulai besok kamu bisa belajar di sini.” Ucap Ibu sambil menatap kelas-kelas yang berisi siswa-siswi SMP. Aku mengikuti arah pandangannya. <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.org/muhs7582/perjuangan-ibu.htm'>Perjuangan Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-24602639480815020342016-04-11T21:26:00.001-07:002016-04-11T21:26:35.588-07:00Rencana Allah Pasti Indah<a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/rencana-allah-pasti-indah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/26.jpg' alt='Rencana Allah Pasti Indah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Aku dikasih kabar oleh saudaraku yang bernama Pak Supri, bahwa akan ada pertunjukan wayang kulit di desanya pada hari Jum’at, tempatnya berada di lapangan. Dalangnya Ki. H. Anom Suroto dan Ki Bayu Aji. Jarak antara rumah Pak Supri dan rumahku kira-kira 21 Km, aku disuruh hadir ke sana untuk melihat pertunjukan wayang kulit, aku senang sekali karena Dalangnya adalah Dalang kesukaanku.</p>
<p>Aku pergi ke rumah temanku untuk membicarakan tentang pertunjukan wayang kulit, aku dan temanku memang suka wayang kulit, dan temanku memutuskan bahwa dia bisa melihat wayang kulit bersamaku, mendengar keputusannya, aku senang sekali, lalu aku langsung pamit dan menuju ke rumah pamanku untuk memberitahu bahwa akan ada pertunjukan wayang kulit di desa Pak Supri, dalangnya Ki. H. Anom Suroto dan Ki Bayu Aji.</p>
<p>Pamanku senang sekali setelah kuberitahu, dan aku langsung bergegas pulang ke rumah. Rumahku, rumah temanku dan rumah Pamanku masih dalam satu desa.<br />
Aku dan Pamanku dari dulu memang suka dengan Dalang Ki. H. Anom Suroto dan Ki Bayu Aji, ditambah jarangnya Ki. H. Anom Suroto dan Ki Bayu Aji pentas di kota kami.</p>
<p>Hari Jumat yang di tunggu-tunggu pun tiba, waktu itu terjadi hujan deras di rumahku mulai pukul 18.00. Aku mulai berpikir, apakah nanti aku bisa melihat wayang kulit kalau hujan terus-terusan, aku marah kepada keadaan, aku marah <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/rencana-allah-pasti-indah.htm'>Rencana Allah Pasti Indah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-54277828637849548572016-04-09T15:25:00.001-07:002016-04-09T15:25:48.978-07:00Ada Teman di Balik Pelangi<a href='http://nomor1.com/muhs7582/ada-teman-di-balik-pelangi.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/27.jpg' alt='Ada Teman di Balik Pelangi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“Buku cerita itu hanya bohong kok..” kata sang kakak.<br />
Adiknya terus murung. Ada pelangi sore itu, teringat di buku cerita itu bahwa ada teman di balik pelangi.<br />
“Aku ingin pergi ke sana..” kata sang adik.<br />
“Baca akhir cerita itu, bukannya sebenarnya tak ada teman di balik pelangi!” kakaknya mulai sebal. Dari seminggu yang lalu adiknya selalu berkata, jika ada pelangi aku ingin pergi kesana. Mungkin disana ada teman.</p>
<p>Kakak beradik itu tinggal bersama Ibunya dan pembantu-pembantunya. Rumahnya besar. Rumah yang terlalu besar untuk mereka bertiga. Sang ibu adalah pejabat sebuah Bank ternama.<br />
Kakaknya sudah SMA. Dia sangat tampan dan pintar. Rapi dan sangat bersih. Di sekolah dia sangat disegani. Selain nilainya bagus, dia juga terpilih sebagai ketua OSIS. Kekurangannya mungkin karena dia kadang terlalu congkak. Beberapa kali dia berdebat dengan teman-temannya karena kecongkakannya itu. Bahkan banyak juga yang berusaha menggulingkan dia dari ketua OSIS. Hidupnya tak nyaman di sekolah. Teman-teman didekatnya tak bisa dipercayai sepenuhnya. Pulang ke rumah, malah bertemu sang adik yang menurutnya sedikit aneh. Pendiam, murung, dan berkhayal kesana kemari.</p>
<p>Adiknya, kelas 3 SD, home schooling. Dia tidak pergi ke sekolah formal karena kondisinya. Kakinya tak mampu berjalan sejak lahir. Saat sang ibu mengandung, sang ayah meninggalkan mereka. Ehm bukan m <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.com/muhs7582/ada-teman-di-balik-pelangi.htm'>Ada Teman di Balik Pelangi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-81553245564955774912016-04-05T13:09:00.001-07:002016-04-05T13:09:03.580-07:00Emak, Gue Jadi Artis!<a href='http://nomor1.net/muhs7582/emak-gue-jadi-artis.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/20.jpg' alt='Emak, Gue Jadi Artis! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“Mak, liat deh tuh!” kataku seraya menunjukkan jari ke arah televisi.<br />
“Apaan sih?” timpal Emak yang penasaran.<br />
“Itu loh mak acara di tipi. Noh, emak liat kan? Duh mak, hati gue serasa diiris-iris liat begituan. Untungnya kita nggak separah dan bersyukurnya lebih beruntung di banding mereka-mereka ye mak.” Cerocos gue dengan hati miris sembari mantengin layar televisi yang lagi nayangin acara orang pinggiran.<br />
“Oh, emak sih udah biasa liat kek gituan. Namanya juga Indonesia Yan, ada semacam kejengkingan ekonomi gitu, yang kismin yah kelewat kismin, lah yang kaya, hartanye udah kaya tai ayam dah, berceceran dimana-mana. Ckck.” Tanggap emak sok udah kaya pejabat gedongan yang gede omong.<br />
“Mak, sebenernye kita ini kegolong apaan si? Kismin apa Kaya?”<br />
“Pikir aja sendiri deh lu! Udah mau jadi sarjana masa tanya begonoan. sia-sia deh uang emak buat nyekolahin elu selama ini.” Cibir emak dengan gaya tengil yang bikin gue empet plus pengen ngerampok uang di dompet nya yang selalu dikempit diketiaknya <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.net/muhs7582/emak-gue-jadi-artis.htm'>Emak, Gue Jadi Artis! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-30037972239937697492016-04-05T09:58:00.001-07:002016-04-05T09:58:10.882-07:00Emak, Gue Jadi Artis!<a href='http://biogreen.biz/muhs7582/emak-gue-jadi-artis.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_020.jpg' alt='Emak, Gue Jadi Artis! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“Mak, liat deh tuh!” kataku seraya menunjukkan jari ke arah televisi.<br />
“Apaan sih?” timpal Emak yang penasaran.<br />
“Itu loh mak acara di tipi. Noh, emak liat kan? Duh mak, hati gue serasa diiris-iris liat begituan. Untungnya kita nggak separah dan bersyukurnya lebih beruntung di banding mereka-mereka ye mak.” Cerocos gue dengan hati miris sembari mantengin layar televisi yang lagi nayangin acara orang pinggiran.<br />
“Oh, emak sih udah biasa liat kek gituan. Namanya juga Indonesia Yan, ada semacam kejengkingan ekonomi gitu, yang kismin yah kelewat kismin, lah yang kaya, hartanye udah kaya tai ayam dah, berceceran dimana-mana. Ckck.” Tanggap emak sok udah kaya pejabat gedongan yang gede omong.<br />
“Mak, sebenernye kita ini kegolong apaan si? Kismin apa Kaya?”<br />
“Pikir aja sendiri deh lu! Udah mau jadi sarjana masa tanya begonoan. sia-sia deh uang emak buat nyekolahin elu selama ini.” Cibir emak dengan gaya tengil yang bikin gue empet plus pengen ngerampok uang di dompet nya yang selalu dikempit diketiaknya kemanapun emak pergi.<br />
“Mak, emak cari duit susah kaga?” tanya <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/muhs7582/emak-gue-jadi-artis.htm'>Emak, Gue Jadi Artis! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-81248008330960834972016-04-02T03:09:00.001-07:002016-04-02T03:09:11.700-07:00Lorong<a href='http://nomor1.net/muhs7582/lorong.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/7.jpg' alt='Lorong Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Dia memanggilku, memanggil dan terus memanggil dari jauh, di seberang lorong yang gelap. Namun aku tidak bergerak, syarafku mati rasa, organ dalamku kejang, hatiku, diliputi rasa takut, rasa takut yang amat sangat. Jantungku kaku tak berdetak. Sungguh, sungguh aku seperti merasa berada di akhir dunia. Dia mendekat, berjalan perlahan ke arahku yang terkapar di lorong ini.<br />
“Hei Kamu!”<br />
“Ya, Kamu! Orang yang pura-pura berbaring di lantai.” Hardik orang itu dengan keras.<br />
“Apa Kamu sudah siap? Saatnya Kamu enyah dari dunia ini!”<br />
“Tungg… Tunggu dulu, kenapa Aku? Kenapa Aku harus enyah?” Aku berkata dengan gugup. Tak bisa kubayangkan aku dalam posisi seperti ini.<br />
“Kamu sudah tidak pantas lagi berada di dunia ini..”<br />
“Kamu sudah mati”<br />
“Aku, aku, Mati? Tidak, tidak mungkin, aku baru saja pulang ke rumah, aku tidak tau bagaimana bisa sampai di sini. Tidak, aku tidak mati, aku masih hidup!”<br />
“Ya, Kamu masih hidup, tapi jiwamu sud <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.net/muhs7582/lorong.htm'>Lorong Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-59138253161213507352016-03-30T05:50:00.001-07:002016-03-30T05:50:21.177-07:00HCS, MSD<a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/hcs-msd.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/8.jpg' alt='HCS, MSD Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Hidup cuma sekali, mesti sukses dong! Begitu salah seorang kawan menegaskan prinsip hidup dan perjuangannya. Dan saya terkesan. Pernyataannya mempesona. Saya bahkan terbius dengan kata-kata pendek itu. Ini suatu perumusan yang jenius. Sebuah cara mengetuk pintu otak yang ciamik, rancak bana, anggun sekaligus berwibawa. Ketukannya masuk ke belahan kiri, meluncur ke belahan kanan otak, lalu menukik menuju hati.</p>
<p>Bagaimana tidak? Ia mulai dengan menunjukkan kesadarannya. Ia sadar bahwa hidup cuma sekali. Ya, hidup cuma sekali. Walau kita berkali-kali mandi, berkali-kali makan dan minum, berkali-kali tidur dan bangun, berkali-kali jatuh cinta atau patah hati, berkali-kali ganti baju-kaos-sepatu-sandal-telepon-motor-mobil-rumah, berkali-kali ujian, berkali-kali baca buku, berkali-kali menulis karangan, berkali-kali jalan-jalan kemana-mana, berkali-kali kena tipu atau justru menipu, berkali-kali dipukul atau memukul, berkali-kali sehat atau sakit, berkali-kali tertawa atau menangis, d <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/hcs-msd.htm'>HCS, MSD Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-54027722164950372712016-03-28T21:42:00.001-07:002016-03-28T21:42:06.299-07:00Pohon Tua<a href='http://biogreen.biz/muhs7582/pohon-tua.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_010.jpg' alt='Pohon Tua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya, tampak menonjol keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-pohon lain di sekitarnya. Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung disana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya.</p>
<p></p>
<p>Burung-burung itu membuat lubang, dan mengerami telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu. Pohon itupun merasa senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang. Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah naungan dahan-dahan. "Pohon yang sangat berguna," begitu ujar mereka setiap selesai berteduh.</p>
<p></p>
<p>Lagi-lagi, sang pohon pun bangga mendengar perkataan tadi. Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya pun mulai berjatuhan. Tubuhnya, kini mulai kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan singgah untuk berteduh.</p>
<p></p>
<p>Sang pohon pun bersedih. "Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau mendeka <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/muhs7582/pohon-tua.htm'>Pohon Tua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-16690121497314497302016-03-27T13:00:00.001-07:002016-03-27T13:00:46.695-07:00Sikapku Untuk Bangsaku (Part 1)<a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/sikapku-untuk-bangsaku-part-1.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/30.jpg' alt='Sikapku Untuk Bangsaku (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Malam begitu gelap. Tak ada pancaran sinar matahari yang menyinari bumi lagi, tapi jangan khawatir itu hanya terjadi malam hari saja. Bintang-bintang di langit sudah cukup membantu menerangi bumi di tambah cahaya lampu di tiap perempatan jalan ibukota.</p>
<p>Jalanan cukup sepi, mungkin karena sudah larut malam. Tak terlalu banyak hiruk pikuk suara kendaraan yang mengganggu. Hanya ada beberapa pejalan kaki saja. Langkah Ryan begitu pelan, entah apa yang ada di benaknya sekarang. Terus berjalan kaki tanpa ada arah tujuan sedari tadi. Hanya di temani alunan musik favoritnya saja.<br />
“Ryan, Ryan, tunggu!” suara dari belakang tampak memanggil.<br />
Ryan tak menoleh sedikitpun. Mungkin pengaruh terlalu asyik mendengar alunan musik itu.<br />
“Ryan, Ryan, tunggu!” suara itu kembali terulang namun lebih keras lagi.<br />
Kali ini Ryan akhirnya menoleh. Melihat dari kejauhan sosok yang memanggilnya. Kulit sawo matang, tinggi dan terlihat manis mengenakan kaos oblong itu ternyata teman sewaktu di SMA, namanya Arif.<br />
“Hey rif, kenapa?”<br />
“Mau kemana? Dari tadi siang ibumu menelfon, dikiranya kamu main ke rumah” kata Arif dengan gaya cemas.<br />
“Oh, itu. Iya aku yang bilang tadi mau ke rumah kamu, tapi itu cuman akal-akalan saja biar ibu tidak cemas” Ryan menjawab dengan santai.<br />
“Kenapa? Ada masalah apalagi?” tany <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/sikapku-untuk-bangsaku-part-1.htm'>Sikapku Untuk Bangsaku (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-88227623539203463062016-03-25T11:10:00.001-07:002016-03-25T11:10:50.097-07:00Menungangi Tragika<a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/menungangi-tragika.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/19.jpg' alt='Menungangi Tragika Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Anda ingin lebih kreatif dan tampil impresif? Salah satu kiatnya adalah tunggangi tragika. Daripada tragika yang biasa-biasa saja, akan lebih hebat Anda bila menunggangi tragika dari sesuatu yang memang hebat, luar biasa.</p>
<p>Aneh sekali, Kamus Besar Bahasa Indonesia terlengkap karya Pusat Bahasa pun tak memuat kata “tragika”. Tesaurus Bahasa Indonesia karya Eko Endarmoko juga tidak. Kita hanya punya “tragedi”, yaitu gaya sastra dengan warna utama kesedihan. Kata sifat yang kita punya adalah “tragis”, menyedihkan.</p>
<p>Kata tragika merupakan turunan dari bahasa Latin, tragicus, kata sifat yang artinya menyedihkan, membikin duka. Jadi tragika adalah hal-hal yang menyedihkan. Tragika adalah kejadian atau keadaan, boleh juga nasib atau fakta runyam, suatu kemalangan atau keterpurukan yang mengenaskan.</p>
<p>Banyak kejadian tragis yang tak terlalu dibutuhkan kecerdasan kita untuk segera menemukannya. Sebut saja peristiwa bencana atau kecelakaan. Sebut saja itu tragika yang langsung kasat mata. Kita bisa menunggangi tragika jenis ini, dan bisa menjadi lebih kreatif kalau kita berpikir dan berusaha memahami banyak pelajaran yang terkandung di dalamny <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/menungangi-tragika.htm'>Menungangi Tragika Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-276251987554604452016-03-25T10:41:00.001-07:002016-03-25T10:41:35.396-07:00Ombak Kecil dan Ombak Besar<a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/ombak-kecil-dan-ombak-besar.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/28.jpg' alt='Ombak Kecil dan Ombak Besar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Alkisah, di tengah samudra yang maha luas, tampaklah ombak besar sedang bergulung-gulung
dengan suaranya yang menggelegar, tampak bersuka ria menikmati kedasyatan kekuatannya,
seakan-akan menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa. </p>
<p>Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, tampak sang ombak kecil
bersusah payah mengikuti. Ia terlihat lemah, tertatih-tatih, tak berdaya, dan
jauh tersisih di belakang. Akhirnya, ombak kecil hanya bisa menyerah dan mengekor
ke mana pun ombak besar pergi. Tetapi, di benaknya selalu muncul pertanyaan,
mengapa dirinya begitu lebih lemah dan tak berdaya?</p>
<p>Suatu kali, ombak kecil bermaksud mengadu kepada ombak besar. Sambil tertaih-tatih
ombak kecil berteriak: “Hai ombak besar. Tunggu!”</p>
<p>Sayup-sayup suara ombak kecil didengar juga oleh ombak besar. Lalu sang ombak
besar sedikit memperlambat gerakannya dan berputar-putar mendekati arah datangnya
suara. “Ada apa sahabat?” Jawab ombak besar dengan suara menggelegar
hebat.</p>
<p>“Aih, pelankan suaramu. Dengarlah, mengapa engkau bisa begitu besar?
Begitu kuat, gagah, dan perkasa? Sementara diriku, ah, begitu kec <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/muhs7582/ombak-kecil-dan-ombak-besar.htm'>Ombak Kecil dan Ombak Besar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-87618765965681934812016-03-23T06:24:00.001-07:002016-03-23T06:24:28.710-07:00Batu Kecil<a href='http://biogreen.biz/muhs7582/batu-kecil.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_011.jpg' alt='Batu Kecil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak,tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.</p>
<p></p>
<p>Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.</p>
<p></p>
<p>Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.</p>
<p></p>
<p>Tuhan kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Tuhan sering menjat <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/muhs7582/batu-kecil.htm'>Batu Kecil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-69682855320561668582016-03-23T03:10:00.001-07:002016-03-23T03:10:45.129-07:00Ironi Jor-joran Bursa Ketua DPD<a href='http://smartprosumer.com/muhs7582/ironi-jor-joran-bursa-ketua-dpd.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/32.jpg' alt='Ironi Jor-joran Bursa Ketua DPD Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Bagi sebagian anggota parlemen dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pertarungan memperebutkan kursi ternyata belum berakhir. Dari perkembangan terakhir hingga sepekan belakangan ini masyarakat disuguhi kemunculan sedikitnya delapan orang kandidat yang bisa jadi terus bertambah hingga detik penentuan di sidang paripurna pada 2 Oktober 2009.</p>
<p>Beberapa media memberitakan beberapa senator sudah menyatakan niat bertarung memperebutkan kursi pimpinan DPD RI periode 2009-2014. Mulai dari politisi kawakan AM Fatwa, senator senior seperti Laode Ida, Irman Gusman, GKR Hemas, dan Aryanti Baramuli, hingga senator baru seperti Poppy Darsono, M Farouk dan Sultan Najamudin.</p>
<p>Kesan jor-joran dan banyaknya peminat yang bertarung memperebutkan kursi ketua DPD jadi ironis. Selain itu juga agak mengherankan apa yang sebenarnya diperebutkan. Hal ini mengingat peran dan kewenangan politik lembaga tinggi negara yang kini memasuki periode lima tahun kedua ini sampai kini masih tak dianggap oleh DPR yang seharusnya menjadi mitranya.</p>
<p>Lembaga yang dimaksudkan sebagai perwakilan langsung rakyat di daer <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://smartprosumer.com/muhs7582/ironi-jor-joran-bursa-ketua-dpd.htm'>Ironi Jor-joran Bursa Ketua DPD Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-71155458645055711932016-03-22T15:01:00.001-07:002016-03-22T15:01:05.942-07:00Harta Warisan<a href='http://nomor1.net/muhs7582/harta-warisan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/14.jpg' alt='Harta Warisan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Dua bersaudara dari keluarga yang berkecukupan. Setelah kematian kedua orang tuanya, mereka kini harus membagi harta warisan yang ditinggalkan. Namun setelah harta tersebut dibagikan, kedua bersaudara ini tidak pernah hidup rukun dan damai. Sang kakak menuding bahwa adiknya mewarisi lebih banyak dari yang dimilikinya. Sang adik juga menuding hal yang sama terhadap kakaknya, bahwa sang kakak memiliki harta warisan lebih banyak dari yang diwarisinya. Keduanya saling menuding bahwa pembagian harta tersebut tidaklah adil dan seimbang.</p>
<p></p>
<p>Mereka sudah melewati berbagai proses hukum, namun tetap saja persoalan mereka tak dapat diatasi secara memuaskan. Semua nasihat tak pernah berhasil. Semua keputusan seakan tawar. Keduanya tak dapat menerima semua nasihat dan keputusan yang diberikan.</p>
<p></p>
<p>Setelah mencari dan mencari akhirnya mereka menemukan seorang guru yang bijak. Kedua bersaudara tersebut datang ke hadapannya dengan harapan bahwa duri yang selama ini menusuk daging dan menghancurkan hubungan persaudaraan mereka dapat dikeluarkan.</p>
<p></p>
<p>Sang bijak bertanya kepada sang kakak; "Anda yakin bahwa harta yang dimiliki adikmu melebihi warisan yang engkau terima?" Sang kakak dengan penuh yakin menjawab; "Sungguh demikian!" Sang bijak lalu berpaling kepada san <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.net/muhs7582/harta-warisan.htm'>Harta Warisan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-24073850532490888282016-03-16T02:16:00.001-07:002016-03-16T02:16:29.427-07:00Wiro Sableng #19 : Pendekar Dari Gunung Naga<a href='http://nomor1.org/muhs7582/wiro-sableng-episode-19-pendekar-dari.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/38.jpg' alt='Wiro Sableng #19 : Pendekar Dari Gunung Naga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : DI NEGERI TIONGKOK/CHINA<br><br>
LEMBAH MERAK HIJAU yang terletak di propinsi Ciat-kang merupakan sebuah lembah subur dengan pemandangan yang indah. Lebih-lebih karena di sebelah timur lembah ini terdapat daerah persawahan yang luas dan pada saat itu padi yang ditanam telah masak menguning hingga kemanapun mata memandang, seolah-olah hamparan permadani emaslah yang kelihatan. Bila angin bertiup, padi-padi masak menguning itu bergoyang melambai-lambai mengalun lemah gemulai.<br><br>
Dipagi yang cerah ini diantara desau tiupan angin lembah yang segar terdengarlah suara tiupan seruling yang merdu sekali. Barang siapa yang mendengarnya, pastilah akan tertegun dan memasang telinga baik-baik menikmati suara seruling itu. Siapakah gerangan yang meniup seruling tersebut? Tentunya seorang seniman pandai yang dapat menggambarkan keindahan pemandangan alam sekitarnya lewat hembusan napas yang disalurkannya ke dalam lobang seruling.<br><br>
Tetapi adalah diiuar dugaan karena kenyataannya si peniup seruling bukanlah seorang seniman, bukan pula seorang dewasa. Melainkan <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.org/muhs7582/wiro-sableng-episode-19-pendekar-dari.htm'>Wiro Sableng #19 : Pendekar Dari Gunung Naga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-29951089463978930062016-03-15T15:50:00.001-07:002016-03-15T15:50:08.230-07:00Loper Cilik<a href='http://nomor1.org/muhs7582/loper-cilik.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/12.jpg' alt='Loper Cilik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Setiap hari Minggu aku selalu membantu ibuku mengantarkan koran ke rumah pelanggan yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumahku. Ya, aku adalah anak seorang loper koran di kotaku. Usiaku kini genap 12 tahun. Ayahku sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Setiap hari Minggu aku selalu membantu Ibu mengantar koran ke pelanggan koran di sekitar rumahku. Dari kecil orangtuaku mengajarkan aku untuk selalu bekerja keras dan tidak pernah putus asa.</p>
<p>Awalnya, aku malu dengan pekerjaan orangtuaku yang mengantarkan koran tiap pagi kepada pelanggan-pelanggannya. Tapi sekarang aku tahu, pekerjaan orangtuaku halal. Dan tidak merepotkan orang lain.</p>
<p>“Rachma, tolong antarkan koran ini ke rumah Pak Hendro dan Pak Jaka ya” pinta Ibu kepadaku.<br />
“Baik Bu.”</p>
<p>Rachma pun mengambil 2 buah koran dan sepedanya kemudian mengayuhnya dengan cepat menyusuri jalan setapak menuju rumah Pak Hendro dan Pak Jaka yang memang tidak terlalu jauh dari rumahnya.</p>
<p>“Rachma, terimakasih ya. Bapak s <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.org/muhs7582/loper-cilik.htm'>Loper Cilik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295899958164791653.post-66856362053351374952016-03-15T06:10:00.001-07:002016-03-15T06:10:18.751-07:00Kok, Takut Berbuat Salah?<a href='http://biogreen.biz/muhs7582/kok-takut-berbuat-salah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_024.jpg' alt='Kok, Takut Berbuat Salah? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Tanggapilah dengan pandai bahkan terhadap perlakuan tidak pandai sekalipun.
- Lao Tsu -</em></p>
<p>Dalam sebuah wawancara, seorang reporter menanyakan rahasia dibalik sukses seorang direktur utama bank.</p>
<p>“Dua kata”, jawabnya.
“Apa saja?”, kejar sang reporter.
“Keputusan jitu.”
“Bagaimana membuat keputusan yang jitu?”
“Satu kata.”
“Apa itu?”
“Pengalaman.”
“Bagaimana Anda menimba pengalaman?”
“Lima kata.”
“Apa saja?”
“Dengan membuat keputusan yang salah.”</p>
<p>Sering kali kita menghindari kesalahan atau kegagalan. Kita tidak ingin terlihat bodoh, malu, atau dipecundangi oleh orang lain. Dalam setiap penampilan kita, ketika bergaul dengan orang lain, kita selalu ingin terlihat sempurna. Bahkan, terdapat sebuah pemikiran yang berkembang, bahwa kalau kita berbuat kesalahan, maka kita tidak saja membuat malu diri kita, tapi juga orang tua kita. Kenapa? Karena orang tua kita telah salah mendidik kita. Begitulah yang sering dipikirkan oleh kebanyakan orang.</p>
<p>Agar kita tidak membuat malu orang tua, maka kita harus tampil sempurna. Yang lebih parah lagi, orang tua pun sering memaksakan anaknya untuk tampil sempu <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/muhs7582/kok-takut-berbuat-salah.htm'>Kok, Takut Berbuat Salah? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00000306165051550186noreply@blogger.com0